Breaking News

jelaskan latar belakang dan penyelesaian pemberontakan PKI Madiun 1948

Peristiwa sejarah Indonesia yang kerap disebut sebagai Pemberontakan PKI Madiun terjadi pada 18 September 1948. Peristiwa PKI Madiun melibatkan beberapa partai politik atau organisasi berhaluan kiri yang kontra pemerintahan Republik Indonesia (RI) Sukarno-Mohammad Hatta.

Kabinet Hatta I menerapkan kebijakan Rekonstruksi dan Rekonsiliasi (RERA) mulai 27 Februari 1948. Kebijakan RERA diterapkan setelah kabinet sebelumnya, yakni Kabinet Amir Sjarifuddin, dilengserkan karena dianggap merugikan Republik Indonesia pada Perjanjian Renville dengan Belanda.

Kalangan kiri menganggap kebijakan tersebut merugikan karena mengurangi tingkat kekuatan militer Indonesia. Selama bulan Juli hingga September 1948, terjadi beberapa pembunuhan serta penculikan terhadap orang golongan kiri. Pemerintah RI dalam menumpas pemberontakan ini bertindak tegas dan mengirimkan operasi penumpasan dimulai pada 20 September 1948 di bawah komando Kolonel A. H. Nasution. Selain mengatasi kisruh di Madiun, TNI juga harus menghadapi Belanda.

Dengan demikian, latar belakang pemberontakan PKI Madiun yang pertama karena lengsernya Amir Sjarifuddin dan digantikan oleh Hatta. Amir Sjarifuddin saat itu memiliki kedekatan dengan Muso. Yang kedua, ditetapkannya kebijakan RERA oleh Kabinet Hatta. Penyelesain pemberontakan ini dengan operasi militer di bawah komando A.H Nasution.